Museum - Museum Di Kota Bogor

1. Museum Zoologi
Museum Zoologi Bogor
Berawal dari Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) yang didirikan di Bogor pada tahun 1894, merupakan bagian dari ‘s Lands Plantentuin.
Pada awal didirikannya MZB berfungsi sebagai laboratorium zoologi yang memberi wadah penelitian yang berkaitan dengan pertanian dan zoologi, meliputi kegiatan inventarisasi fauna Indonesia. Dalam perkembangannya sebagai bidang zoologi aktivitasnya diperluas. Bidang Zoologi telah mengembangkan koleksi binatang awetan dan binatang hidup untuk penelitian ilmiah. Koleksi ilmiah untuk kepentingan penelitian meliputi beberapa kelompok seperti : Mamalia, Ikan, Burung, Reptil dan Amfibi, Moluska, Serangga dan Invertebrata lain.
Jumlah koleksi yang dipamerkan di pameran MZB meliputi 3,5% jumlah jenis fauna yang terdapat di Indonesia, dan hanya 0,05% contoh binatang (spesimen) yang dimiliki oleh Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi, LIPI.
Alamat:
MUSEUM ZOOLOGI BOGOR
(KEBUN RAYA BOGOR)
Jl. Ir. H.Juanda
Bogor

2. Museum PETA (Pembela Tanah Air)
Museum PETA
Foto : Mataharitimoer
Pembangunan Monumen dan Museum PETA ini dimulai pada tanggal 14 November 1993, dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Presiden RI yang juga merupakan sesepuh YAPETA yaitu Umar Wirahadikusumah. Pembangunan tersebut memakan waktu kurang lebih 2 tahun dan diresmikan oleh Presiden RI H.M. Soeharto pada tanggal 18 Desember 1995.Didalam komplek Monumen dan Museum PETA dibagian belakang terdapat Monumen dimana berdiri sebuah patung Jenderal Sudirman sebagai perwira PETA.
Pada dinding yang berbentuk setengah lingkaran tercantum nama-nama perwira tentara PETA dari seluruh Jawa, Madura dan Bali serta Sumatera.Pada bagian luar dinding monumen, telah dibuat relief sejarah PETA.Sedangkan di dalam dua ruangan museum terdapat 14 diorama dengan adegan-adegan dari jalannya sejarah PETA dalam perjuangan menuju kemerdekaan tanah air.Adegan-adegan ini berbentuk tiga dimensi dan didukung dengan suara yang melatar-belakangi suasana kejadian-kejadian yang diwujudkan oleh masing-masing diorama.
Museum ini pernah diliput secara khusus oleh Mataharitimoer yang menjadi salah satu contributor Hello Bogor, berikut informasi selengkapnya : http://hellobogor.com/para-pembela-tanah-air-bermula-di-bogor/
Alamat :
Jl. Jenderal Sudirman No. 35 Bogor – Jawa Barat
Telp.     :  (0251) 332768
Faks      : (0251) 332768

3. Museum Perjuangan
Museum Perjuangan
Foto : Citra Dhyani Swietenia
Museum Perjuangan Bogor didirikan atas hasil musyawarah para tokoh pejuang Bogor dengan maksud untuk mewariskan semangat dan jiwa juang serta nilai-nila 45 kepada generasi sekarang dan yang akan datang. Gedung ini dibangun pada tahun 1879 milik seorang pengusaha Belanda yang bernama Wilhelm Gustaf Wissner. Gedung ini diantaranya digunakan sebagai tempat pergerakan nasional pada tahun 1935, tahun 1942 sebagai gudang oleh tentara Jepang untuk menyimpan barang-barang milik intermiran Belanda, dan juga digunakan untuk menyambut dan mempertahankan kemerdekaan RI pada tahun 1945. Pada tanggal 20 Mei 1958 gedung ini dihibahkan dari pemiliknya yang terakhir yaitu Umar Bin Usman Albawahab menjadi Museum Perjuangan Bogor.
Berbagai koleksi mata uang, senjata, baik tradisional maupun modern yang pernah digunakan untuk bertempur melawan penjajah, tersimpan rapi dan menjadi koleksi khusus di museum yang diresmikan 10 November 1957 oleh Komandan Korem 061/Suryakancana Letkol Isak Juarsa.
Tak hanya koleksi senjata dari berbagai ukuran yang masih terawat.Berbagai replika keheroikan beragam pertempuran yang pernah terjadi di wilayah Bogor kurun waktu 1945-1950 juga tersimpan rapi di museum tersebut.
Museum ini pernah diliput secara khusus oleh Citra  Dhyani Swietenia yang menjadi salah satu kontributor Hello Bogor, berikut informasi selengkapnya : Museum Perjuangan
Alamat :
Jl. Merdeka No. 56 Bogor
Telp.     :  0251- 9135879
Faks     : 0251- 326377

4. Museum Tanah

Berawal dari didirikannya “Laboratorium voor Agrogeologie en Grond Onderzoek” sebagai bagian dari Lands Plantentuin (Kebun Raya Bogor) oleh pemerintah Belanda pada tahun 1905 , yang kemudian menjadi menjadi Bodemkundig Instituut Tahun 1942, pada masa penjajahan Jepang, berubah nama menjadi Dozyoobu dan saat  Negara Republik Indonesia baru saja diproklamirkan, nama Bodemkundig Instituut kembali digunakan.
Balai Penelitian Tanah (Balittanah) bertugas melakukan penelitian untuk menghasilkan teknologi dan informasi sumberdaya dan pengelolaan tanah serta memberikan pelayanan dalam bidang analisis tanah, air, tanaman, dan pupuk, pemetaan, analisis data penginderaan jauh (inderaja), pelayanan basis data tabular dan spasial (menggunakan GIS), serta berbagai pelayanan lain yang berhubungan dengan informasi dan teknologi pengelolaan tanah.
Sejak tanggal 29 September 1988, Balai Penelitian Tanah meresmikan pendirian Museum Tanah yang bekerjasama dengan International Soil Reference and Information Centre (ISRIC) Wageningen Belanda. Museum Tanah merupakan tempat menyimpan model/contoh tanah sebagai koleksi berbagai macam tanah di Indonesia dengan maksud sebagai sumber informasi dalam hal sumberdaya tanah bagi mendukung pembangunan pertanian.
Koleksi museum terdiri atas macam-macam tanah yang disajikan dalam ukuran kecil berupa makromonolit, macam-macam batuan, contoh-contoh pupuk, perangkat uji tanah, peta-peta, maket, alat survei tanah.
Alamat :
Jl. Irh. Juanda No. 98  Bogor
Telp.     :  0251- 323012, 336757
Faks.     : 0251- 321606

5. Museum Etnobotani Bogorienses
Museum Etnobotani Bogorienses
Museum ini didirikan oleh Prof. Dr. Sarwono Prawiroharjo, pada saat beliau menjadi ketua LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), di awal tahun 1960-an. Entah karena apa, gagasan itu baru jadi kenyataan sekitar 20 tahun kemudian karena museum tersebut baru berdiri dan diresmikan pada tanggal 18 Mei 1982, bertepatan dengan hari ulang tahun Kebun Raya Bogor yang ke-165.
Dalam museum yang terletak di lantai dasar gedung Herbarium Bogoriensis, dipamerkan sekitar 2000 macam koleksi atau artefakta. Pada setiap artefakta digantungkan label yang bertuliskan nama benda, kegunaannya, bahannya dari apa dan dari mana asalnya.
Alamat :
Jl. Juanda No. 22 – 24  Bogor
Telp.     :  (0251) 322035
Faks      : (0251) 33653

6. Museum Herbarium Bogoriense
Museum Herbarium Bogoriense
Museum Herbarium Bogoriense merupakan Herbarium yang terlengkap di Asia Tenggara dan terbesar nomor tiga di dunia setelah Leiden – Belanda, dan Kew – Inggris. Herbarium Bogoriense dilengkapi berbagai jenis alat penelitian yang mencapai hingga 500 buah sebagai taksonomi melalui pendekatan biologi molekuler DNA dan RNA.
Herbarium Bogoriense menyimpan sekitar 2 juta spesimen kering, basah, mikroba jamur, dan fosil yang digunakan sebagai acuan oleh para peneliti botani baik dari dalam maupun luar negeri. Untuk herbarium kering jumlahnya mencapai 1,280 juta specimen dan herbarium basah yang tersimpan mencapai sekitar 50.000 spesimen dan diawetkan dalam alkohol. Gedung Herbarium Bogoriense yang saat ini berusia sekitar 164 tahun ini memiliki arti yang sangat penting bagi dunia ilmu pengetahuan, karena menampilkan kekayaan serta keanekaragaman hayati Indonesia berupa flora, lebih khususnya berupa flora tropika Indonesia.
Alamat :
Jl. Ir. H. Juanda 22, Bogor Tengah, Jawa Barat, Bogor Tengah, Bogor

7. Museum Mobil dan Keramik
Museum Mobil
Foto : Kartika Dwiputriani
Museum Mobil dan Keramik terletak di komplek Sirkuit Sentul Kec. Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Di dalam museum ini dipamerkan beragam macam koleksi mobil dan motor. Selain itu terdapat juga koleksi keramik antik. Entah apa hubungan antara koleksi mobil dan keramik. Mungkin sang suami hobi mengumpulkan mobil sedangkan isterinya hobi mengumpulkan keramik J
Di museum ini terdapat mobil bermerk PACARD CUSTOM 2206 buatan Amerika buatan tahun 1948 yang pernah digunakan Presiden RI pertama, Ir. Soekarno.
Museum ini pernah diliput secara khusus oleh Kartika Dwiputriani yang menjadi salah satu contributor Hello Bogor, berikut informasi selengkapnya : Museum Mobil

8. Museum Balai Kitri


Museum Kepresidenan Balai Kirti yang berlokasi di komplek Istana Kepresidenan Bogor ini memiliki luas sekitar 3211,6 meter per segi. Proses pembangunan museum melibatkan berbagai lembaga pemerintahan dan masyarakat. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan kontribusi mulai dari membuatkan story line, tata pamer, koleksi, film dokumenter, buku sejarah kepresidenan, fasilitas teknologi informasi, dan perpustakaan. Di lain pihak Perpustakaan Nasional pun turut melengkapi koleksi buku perpustakaan museum, sehingga dapat terkumpul 3250 judul koleksi buku.
Fisik bangunan museum itu sendiri dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Pekerjaan pembangunan diawali dengan sayembara rancangan bangunan pada tahun 2012. Kemudian dilanjutkan dengan pekerjaan fisik pada tahun 2013 sampai dengan 2014. Pihak lain yang turut berkontribusi adalah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan fasilitas ruang art shop, dan Badan Informasi Geospasial membantu memberikan informasi peta digital.
Museum Balai Kirti dibangun dengan ketinggian tiga lantai. Lantai pertama adalah ”Galeri Kebangsaan”, lantai kedua ”Galeri Kepresidenan”, dan lantai ketiga terdapat taman indah yang disediakan secara terbuka. Pada Galeri Kebangsaan menyajikan dinding bertuliskan Naskah Proklamasi, Lambang Negara, Burung Garuda, Pancasila, Pembukaan UUD 1945, Sumpah Pemuda, dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
Selain itu, di Galeri Kebangsaan juga terdapat peta digital yang menggambarkan sejarah perkembangan wilayah kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia, juga terdapat enam patung Presiden RI mulai dari pertama sampai dengan keenam. Fasilitas lain yang paling menyenangkan adalah ruang audio visual yang menayangkan film-film terkait dengan peristiwa dan prestasi para Presiden.
Selanjutnya lantai kedua ruang Galeri Kepresidenan menggambarkan peristiwa, prestasi, dan sosok enam Presiden yang pernah memimpin NKRI. Gambaran tersebut dapat dilihat melalui koleksi berupa memorabilia, lukisan, album foto digital, dan video dinding. Tidak kalah menariknya untuk memberikan kenang-kenang kepada pengunjung, pada lantai ini terdapat fasilitas mesin foto untuk mengabadikan diri.

9. Museum Pasir Angin
Museum Pasir Angin
Situs Pasir Angin terletak di Desa Cemplang, Kecamatan Cibungbulan, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Situs Pasir Angin berada di bukit kecil dengan tinggi ± 210 di atas permukaan laut, dengan ukuran bukit ± 500 m² yang membujur dari arah barat daya hingga timur laut. Situs Pasir Angin pernah diteliti dalam tahun 1970 sampai 1975 oleh Tim dari Puslitarkenas (Pusat Penelitian Arkeologi Nasional) di bawah pimpinan R.P. Soejono, hasil ekskavasi menemukan artefak-artefak yang dibuat dari batu, besi, perunggu, tanah liat, obsidian, kaca, gerabah.
Benda-benda arkeologi yang ditemukan di situs ini antara lain berupa beliung persegi, kapak corong dengan tangkai berbentuk ekor burung seriti, kapak perunggu berbentuk candrasa, tongkat perunggu, bandul kalung perunggu, manik-manik batu dan kaca, ujung tombak, kapak besi, gerabah serta alat-alat obsidian.
Semua benda tersebut terdapat dalam satu konteks di sekitar monolit dan merupakan peninggalan prasejarah yang unik, hampir semua benda temuan menghadap ke arah bidang datar utama monolit yang menghadap ke timur. Hal ini berarti bahwa kegiatan yang mencakup benda-benda tersebut dipusatkan pada batu besar ini yang merupakan ciri aspek kepercayaan megalitik yang telah berkembang pada tingkat neolitik dengan masyarakat yang hidup dengan bercocok tanam.
Museum ini pernah diliput secara khusus oleh Adi Purwanto yang menjadi salah satu contributor Hello Bogor, berikut informasi selengkapnya : http://hellobogor.com/wisata-sejarah-ke-museum-pasir-angin-

10. Museum Anti Narkoba

Musium Anti Narkoba yang pernah saya kunjungi di Gorontalo
Satu-satunya museum yang masih dalam perencanaan adalah Museum Anti Narkoba. Rencananya Badan Narkotika Nasional bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor akan membangun museum antinarkoba ini di dekat dengan Kantor KNPI Kabupaten Bogor. Adapun musium Anti Narkoba yang pertama kali didirikan oleh BNN adalah Wale Anti Narkoba yang berada di Gorontalo.
Museum Anti Narkoba ini merupakan cara sosialisasi yang efisien dan efektif tentang bahaya narkoba kepada masyarakat, khususnya di kalangan pemuda. Semoga museum ini dapat segera terwujud dalam waktu dekat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Wisata Wisata Indah Yang Instagram Banget

Jika Anda memutuskan berakhir pekan di Bogor bersama teman-teman, tak ada salahnya mengunjungi berbagai destinasi yang menyuguhkan pemandang...